Ba...
Hampir dua minggu lamanya kau meninggalkan aku dan ibu
berdua didunia ini..
Tak pernah terbersit sedikitpun kau akan pergi meninggalkan
kami..
Saat terakhir kulihat senyummu, senyum yang kau perlihatkan
padaku saat aku tak sedang ingin bercanda denganmu, senyum yang bila ku tau tak
akan lagi ada senyum untukku pasti akan ku abadikan dalam sebuah bingkai nyata,
tak hanya dalam pikiranku saja.
Ba..
Maafkan aku, aku terlalu banyak menuntut padamu menjadi
seperti ayah yang ku mau tanpa pernah berpikir apakah aku telah menjadi anak
yang kau mau, yang kau banggakan.
Sedikit bicaramu padaku, aku tak pernah tau apa yang kau
inginkan dariku dan sifat cuekku padamu semakin memperlebar jarak antara kita.
dan celakanya aku, aku hanya menegurmu saat aku meminta uang padamu, harusnya
aku mengerti akan sifatmu, harusnya aku bisa memahamimu tapi apa yang aku
lakukan, aku tak pernah cukup dewasa untuk bisa mengimbangi sifatmu.
Sifatmu yang keras kubalas lagi dengan sifat keras kepalaku,
Ba..
Diusia tuamu kau sakit-sakitan, kau sering marah-marah
padaku, aku tak tau bahwa sebenernya ketika kau marah adalah bahwa kau sakit dan
ingin aku perhatikan. Aku lagi-lagi cuek padamu, kurawat kau seadanya, kau
marah padaku, dalihku adalah aku takut dimarahi olehmu maka aku menjauhimu.
Ba...
Jika surat ini bisa kau baca disurga sana, kuhaturkan
beribu-ribu maaf padamu, ingin kusampaikan padamu bahwa aku menyayangimu,
bahwa aku bangga mempunyai ayah sepertimu bahwa kau adalah ayah paling hebat
yang kupunya.
Kau banting tulang pergi kekota meninggalkan keluarga
hanya untuk mencari sesuap nasi
ketika usiamu mulai menua, kau oleh lahan kebun kita untuk
kau jadikan wirausaha untuk menyekolahkan aku hingga perguruan tinggi.
Kau katakan padaku bahwa kau tak ingin anakmu bodoh
sepertimu yang hanya sekolah dengan ijazah SD saja.
kau banting tulang menyekolahkanku hingga aku menjadi
sarjana, ya ba pencapaianku telah sampai disana, tapi apa balasanku padamu, ba...bila kuingat semua yang aku lakukan padamu rasanya kata maaf seberapa
banyakpun tak bisa menhapus semua dosaku padamu.
Hari sabtu itu, hari terakhir kita berbicara..aku meminta
uang padamu dan kau hanya senyum seyum saja, sesak sekali dada ini rasanya
bila kuingat itu..tiba-tiba sore hari kau terjatuh dan yah yang aku takutkan
untuk penderita stroke sepertimu adalah jatuh. Kau tak sadarkan diri hingga
menghembuskan napas terakhir. Ba taukah kamu?? Dalam sakitmua aku bernazar
pada Allah jika kelak kau sembuh nanti aku akan merawatmu dengan benar meskipun
nanti mungkin kau akan lumpuh, Ba..rasanya sakit sekali bila mengingat detik
detik kau dipanggil olehNya, tapi aku beruntung karena ada disampingmu disaat
terakhirmu.
Ba..meski kau tak pernah sekalipun mengatakan kau
menyayangiku, aku tau cintamu tulus padaku..
Ba meskipun kau tak pernah banyak bicara padaku, tapi
kuyakin disetiap doamu namaku pasti selalu kau sebut..
Ba..maafkan aku jika belum berbakti sepenuhnya padamu..
Ba aku tau penyesalanku kini tak ada gunanya, kuhanya bisa mendoakan kau bahagia disisiNya..kaulah juara ayah..kau ayah juara seluruh dunia!!
Ba aku tau penyesalanku kini tak ada gunanya, kuhanya bisa mendoakan kau bahagia disisiNya..kaulah juara ayah..kau ayah juara seluruh dunia!!
Peluk cium anakmu yang durhaka ini!!
Maafkan aku ayah, maaf maaf maaf maaf maaf maaf...