Tuesday, May 8, 2012

#Dear Love Baba..



Ba...
Hampir dua minggu lamanya kau meninggalkan aku dan ibu berdua didunia ini..
Tak pernah terbersit sedikitpun kau akan pergi meninggalkan kami..
Saat terakhir kulihat senyummu, senyum yang kau perlihatkan padaku saat aku tak sedang ingin bercanda denganmu, senyum yang bila ku tau tak akan lagi ada senyum untukku pasti akan ku abadikan dalam sebuah bingkai nyata, tak hanya dalam pikiranku saja.
Ba..
Maafkan aku, aku terlalu banyak menuntut padamu menjadi seperti ayah yang ku mau tanpa pernah berpikir apakah aku telah menjadi anak yang kau mau, yang kau banggakan.
Sedikit bicaramu padaku, aku tak pernah tau apa yang kau inginkan dariku dan sifat cuekku padamu semakin memperlebar jarak antara kita. dan celakanya aku, aku hanya menegurmu saat aku meminta uang padamu, harusnya aku mengerti akan sifatmu, harusnya aku bisa memahamimu tapi apa yang aku lakukan, aku tak pernah cukup dewasa untuk bisa mengimbangi sifatmu.
Sifatmu yang keras kubalas lagi dengan sifat keras kepalaku,
Ba..
Diusia tuamu kau sakit-sakitan, kau sering marah-marah padaku, aku tak tau bahwa sebenernya ketika kau marah adalah bahwa kau sakit dan ingin aku perhatikan. Aku lagi-lagi cuek padamu, kurawat kau seadanya, kau marah padaku, dalihku adalah aku takut dimarahi olehmu maka aku menjauhimu.
Ba...
Jika surat ini bisa kau baca disurga sana, kuhaturkan beribu-ribu maaf padamu, ingin kusampaikan padamu bahwa aku menyayangimu, bahwa aku bangga mempunyai ayah sepertimu bahwa kau adalah ayah paling hebat yang kupunya.
Kau banting tulang pergi kekota meninggalkan keluarga hanya untuk mencari sesuap nasi
ketika usiamu mulai menua, kau oleh lahan kebun kita untuk kau jadikan wirausaha untuk menyekolahkan aku hingga perguruan tinggi.
Kau katakan padaku bahwa kau tak ingin anakmu bodoh sepertimu yang hanya sekolah dengan ijazah SD saja.
kau banting tulang menyekolahkanku hingga aku menjadi sarjana, ya ba pencapaianku telah sampai disana, tapi apa balasanku padamu, ba...bila kuingat semua yang aku lakukan padamu rasanya kata maaf seberapa banyakpun tak bisa menhapus semua dosaku padamu.
Hari sabtu itu, hari terakhir kita berbicara..aku meminta uang padamu dan kau hanya senyum seyum saja, sesak sekali dada ini rasanya bila kuingat itu..tiba-tiba sore hari kau terjatuh dan yah yang aku takutkan untuk penderita stroke sepertimu adalah jatuh. Kau tak sadarkan diri hingga menghembuskan napas terakhir. Ba taukah kamu?? Dalam sakitmua aku bernazar pada Allah jika kelak kau sembuh nanti aku akan merawatmu dengan benar meskipun nanti mungkin kau akan lumpuh, Ba..rasanya sakit sekali bila mengingat detik detik kau dipanggil olehNya, tapi aku beruntung karena ada disampingmu disaat terakhirmu.
Ba..meski kau tak pernah sekalipun mengatakan kau menyayangiku, aku tau cintamu tulus padaku..
Ba meskipun kau tak pernah banyak bicara padaku, tapi kuyakin disetiap doamu namaku pasti selalu kau sebut..
Ba..maafkan aku jika belum berbakti sepenuhnya padamu..
Ba  aku tau penyesalanku kini tak ada gunanya, kuhanya bisa mendoakan kau bahagia disisiNya..kaulah juara ayah..kau ayah juara seluruh dunia!!
Peluk cium anakmu yang durhaka ini!!
Maafkan aku ayah, maaf maaf maaf maaf maaf maaf...