2 tahun awal persahabatan kami semua berjalan biasa saja tanpa ada masalah yang berarti, walaupun kami semua sama-sama tau bahwa anak dikelas kami gak terlalu suka dengan geng kami, entah karena mereka sebenernya mau berteman dengan kami juga tapi kami selalu berenam atau karena eneg aja ngeliat kami yang kalo lagi bareng-bareng itu selalu keliatan rame, bahagia dan ketawa-ketiwi tanpa peduli ada yang lain. Atau memang ada yang benar-benar merasa tersakiti dan berdoa agar geng ini bubar, who knows, but I know who she is..
Yeah..berbagai macam konflik sebenernya berasal dari dalam itu sendiri. Seperti yang udah gue blilang sebelumnya, bahwa ada masalah antara gue, masudah dan dian. Semua berawal dari kedekatan kita masing-masing, gue sama inun, masu sama dian dan qoi sama deli. Seperti yang udah gue bilang juga bahwa walaupun gue deket sama inun tapi gue deket juga sama dian. Masu, bilang gue “licik” hal yang saat itu langsung bikin gue nangis. Masu ngerasa kenapa gue harus deket juga sama dian padahal gue udah deket sama inun?? Dan dian, heyyy merasa jadi orang yang ggue rebutinkah antara gue dan masu, dan elo? Apa yang udah lo perbuat dengan gue dan masu, diaaaan???nothing..bahkan sepertinya gue seperti ditusuk dari belakang juga sama elo, itu pikiran negative gue, atau sebenernya itu bener??whateverlah karena itu semua udah berlalu.. yaah apa sebenernya kedekatan kita mengusik kedekatan elo dengan masu, aneeeh beribu-ribu aneh kenapa dalam satu geng masih harus ada yang ngegeng juga???gue ngejauh akhirnya, kalo itu semua maunya masu, toh gue juga inget saat dian bilang ke gue, kalo dia ke gue engga bisa seperti dia ke dora, karena posisinya mungkin saat itu hanya dia dengan dora kalo kami ada berenam, tapi sumpah demi apapun gue gak pernah juga minta diistimewakan oleh siapapaun, inunkah, koikah atau malah dian, gak sekalipun..entah apa yang mendasari ucapan dian kala itu…
Sakit hati gue sebenernya dengan mereka berdua, tapi hanya pada masu yang terlihat saat itu, karena ke dian, entah karena ia memang pandai menutupi semuanya yang seolah dia masih care sama gue atau karena gue juga hanya takut menerima kenyataan bahwa orang yang gue percaya adalah orang yang paling menyakiti hati gue
Atau sebenernya memang pendapat gue selama ini salah bahwa “Thanks Tuhan karena selama 23 tahun Engkau selalu mempertemukan aku dengan orang baik” itu ternyata hanya gue aja yang polos dan mau dibodohi orang bahwa sebenernya bukanlah bu Yuni ataupun bu Lina orang jahat pertama yang gue temuin tapi ternyata temen deket gue sendiri atau siapapun itu yang telah hadir diantara jangka waktu usia gue hinggga 23 tahun??mungkin tapi gue terlalu polos untuk menyadarinya..
Ketulusan.. dan gue masih inget raut wajahnya saat itu, bukan ketulusan atau solusi yang dia berikan atas masalah gue dan masu tapi, entahlah yang pasti saat itu gue merasakan sesuatu yang buruk dari dalam dirinya tapi gue selalu mengenyahkan rasa itu karena gue terlalu mempercayainya dan selalu berharap masu dan dian akan tetap jadi sahabat gue.
Masalahpun berlalu dengan beriringnya waktu,,gue yang mencoba menjaga jarak dengan dian memang satu-satunya solusi yang membuat masudah bahagia. Engga masalah, buat gue masih ada inun, qoi, deli..*sombongnya..walaupun hati gue masih sakit karena elo berdua, pantes aja yaa kalian cocok
Masalah yang kedua yang dari dalam adalah tentang Deli, yaa deli berubah, mulai merasa kehilangan kami mungkin ia jadi lebih sering ngilang dengan temen barunya, entah gue juga lupa kaenapa tiba-tiba qoi bisa jauh dengan deli, tapi kami yang ngakunya sahabat gak pernah bisa untuk menolong deli atau gue hanya berpikiran bahwa harusnya kami laykanya hero yang menyelamatkan seorang korban yang ditawan oleh penjahat*ehmm semacam catwoman kali hihi
Masalah ketiga adalah dan gue heran kenapa masalah berdua antara gue dan dian malah yang membuat persahabatan ini hancur, apa karena awalnya kami berdua yang ada diantara geng enam itu. Semua berawal dari candaan antara gue, dian, lina dan seorang yang gue lupoa siapa, tapi ada satu kata dian yang menyakitkan gue yang saat itu gue emang lagi sensitive banget, gue marah, dian gak terima dia pikir saat itu ada lina dan yang lain kenapa harus marah sama dia, diaaan gue kasih tau yaa sama elo, dan mungkin elo juga udah tau tentang pepatah bahwa”orang yang akan membuatmu menangis adalah orang yang pernah membuatmu tertawa, seseorang yang sangat berarti dalam kehidupan kamu akan memberikan rasa sakit yang lebih dalam dibanding orang yang tidak berarti dalam hidupmu”
Hanya itu yang bisa gue gambarkan perasaan gue saat itu.
Setelah itu dian ngejauh, mungkin dia takut bikin gue sakit hati lagi. Okee lo ngejauh gue juga bisa ngejauh, kita sama-sama ngejauh, padahal lo tau dian apa yang sebenernya terjadi sama gue?setiap hari gue nangis, gue sedih, dan ditinggal sahabat seperti elo ternyata lebih menyakitkan dibandingin sms gue yang gak dibales sama ka topik. Hadirlah ijal, ijal mau bikin gue berdua bisa baliokan lagi, thx ya ijaal atas usaha ;lo saat itu, dan elo pasti bête karena gue sering nangis didepan elo yaa.. gue tau kok lo pasti sangat mencintai dian makanya lo care banget sama dian. Dan seperti itulah apa yang gue pikirkan tentang elo sampai sekarang, meskipun gak pernah tau benar atau engga tapi semua terlihat seperti itu, bahwa elo masih mencintai dian…
Semua harus dari gue dan gue tau bahwa sebenernya dian juga udah gak mau lagi temenan sama gue, dan yaa walaupun pahit –oia usaha gue emang gak maksimal karena gue juga amat sangat gengsi untuk memionta seseorang lagi yang udah ngejaihin gue- gue harus nerima kenyataan bahwa kami gak bisa barenga n lagi, dian gak hanya ngejauhin gue tapi geng enam juga, masudah jadi lebih sering kehabitat aslinya bersama eno, vitri, miftah yang sama-sama akhwat , deli dengan organisasinya , dian dengan teman-teman barunya lagi dan tinggallah gue, inun dan qoi. Pernah satu saat ketika kita masuh berenam, saat itu kita mo fotobix tapi karena tempatnya gak cukup akhirnya kita bertiga-tiga dan elo tau itu ternyata pertanda bahwa gue, inun dan qoi sedang dian, masu dan deli.
Kami bertiga tertatih, gue yang tadinya selalu merasa kalo apa-apapasti cerita ke dian harus mulai membiasakan diri untuk ber[ura-pura bahwa gak pernah ada dia dalam kehidupan gue, koi pun mulai belajar memahami karekater gue yang mungkin jauh berbeda dengan deli. Oia hubungan gue dengan masu dikatakan malah lebih baik setelah gue dan dian gak bersama lagi, bahkan anehnya gue sama masu dulusemept berantem tapi kita bisa rujuk tapi kenapa sama dian engga. Tuhaaann.. kenapa harapan itu masih ada?????hilangkan harapan itu komohon…
Kami mencoba solid, entah akan diridhoi atau engga sama Allah dan kuharap iya, kami berusaha jadi sahabat yang baik satu sama lain, maaf yaa inun saat masa terberat dalam hidup lo yang sering diceritain nyokap lo gue gak ada bersama elo saat itu. Maaf ya inun..dan gue harap Allah memang selalu ada disamping lo dan qoi, gue terlalu egois ya mungkin ke elo atau mungkin sebenernya sering bikin lo kesel. Maaf ya qoi…
oia gue sakit hati sama dian bahkan sampai sekarang, tapi y ague tau life must go on, mungkin elo memang bukan sahabat yang baik buat gue,
buat semuanya yang namanya tertulis disini, sorry kalo ada kata yang menyakitkan kalian, tapi bukankah ini kenyataannya atau kenyataan yang hanya bisa diambarkan oleh seorang ade yanti.
Makasih buat 2 tahun yang menyenangkan bersama geng enam, terimakasih karena kalian mau meneriam kekuranganku, mau baik sama gue, terimakasih buat semuanya…
Terimakasih buat semuanya…
Terimakasih buat kenangan manis dan pahit yang berjalan beriringan
Terimaksih tentang pelajaran hidup yang kalian berikan
Terimkasih buat semuanyaaaa…
No comments:
Post a Comment