Selasa, 15 Februari 2010
Hari ini seperti biasa, aku akan ke kampus menaiki angkot. Pukul 06.30 aku telah berdiri di depan gang menunggu angkot berhenti untuk membawaku. Mata kuliah pertama untuk pagi ini dimulai pukul 7.30. tak jarang bila aku terlambat datang kekampus. Hanya keberuntunganlah yang akan membawaku tepat waktu berada di depan kelas tepat pukul 07.30. Semua itu bergantung pada suasana disebuah tempat yang sebenarnya mudah saja ku prediksi, Ciputat sebuah daerah yang terkenal macet didaerah tangerang selatan. Aku bisa saja sampai disana pukul 7 pagi, dan jarak ciputat dengan kampusku sebenernya hanyalah 1 km saja, namun karena macet yang luar biasa, 1 jam biasanya aku baru bisa sampai di kampus. Ciputat merupakan sebuah kawasan yang terkenal sangat macet dan banyak polusi udara, dimana terdapat sebuah pasar tradisional maupun supermarket dan juga merupakan tempat penghabisan dari angkot yang datang dan menuju Jakarta. Apalagi tak pernah ada yang dinamakan terminal disitu, jadilah semua angkot berbaris rapi seperti pasukan paskibra yang menepi disudut jalan memenuhi sepanjang jalan sekitar pasar itu. entah karena salah penerapan struktur kota atau karena alasan ekonomi yang mengakibatkan pedagang kaki lima berjualan diruas-ruas jalan trotoar yang sedikit memakan ruas jalan raya. Bahkan pembangunan jalan layang yang tadinya dilakukan untuk mengantisipasi kemacetan tak banyak merubah keadaan.